Senin, 08 Januari 2018

Kisah Sebab Akibat 25



Kisah Hukum Sebab Akibat Karya Ji Xiaolan
Tidak Bertanggung jawab Pada Pekerjaan Mengurangi Berkah

Penduduk An`yi bernama Song Ban-tang pernah menjadi pejabat di Kabupaten Yin (Provinsi Zhejiang). Song mengisahkan, di Kabupaten Yin ada seorang pelajar yang sangat berbakat, tetapi karirnya di pemerintahan malah berjalan tidak mulus, tidak berhasil lulus ujian negara.

Kemudian pelajar ini terserang penyakit kritis sampai menderita koma, saat itu dia bermimpi dirinya datang ke depan gerbang pengadilan. Setelah mengamati pemandangan di sekelilingnya, dia menyadari tempat tersebut mirip dengan pengadilan alam baka.

Saat itu dia melihat ada seorang yang berpakaian ala pejabat datang menuju ke arahnya, begitu melihat lebih dekat, si pelajar langsung mengenalinya, ternyata kenalan lamanya, pelajar itu langsung sibuk bertanya, penyakit apa yang sebenarnya dia derita, apakah dia akan segera mati?

Pejabat Neraka ini berkata : “Usiamu masih belum tiba, tetapi berkahmu sudah habis, takutnya tidak lama lagi kamu sudah harus ke sini”.

Pelajar itu berkata : “Sepanjang hayatku, mengandalkan pekerjaan mengajar untuk mencari nafkah, tidak pernah mencelakai orang lain, kenapa berkahku yang lebih duluan habis?”

Pejabat Neraka menghela nafas panjang lalu berkata : “Justru karena kamu mengandalkan profesi mengajar sebagai mata pencaharian, sedangkan terhadap mutu pendidikan dan karakter anak-anak muridmu, malah membiarkan dan tidak memberi perhatian.

Menurut pengadilan akhirat, tanpa jasa menerima gaji, adalah sama dengan mencuri, atau memboroskan bahan makanan, harus memotong berkah untuk menambalnya. Makanya usiamu belum tiba, tetapi berkahmu yang lebih dulu kehabisan.

Sebagai seorang senior, hendaknya memenuhi tiga peranan, yakni berperan sebagai “pemimpin, ayahanda, guru”, barulah menikmati reputasi yang tinggi. Kamu menerima iuran sekolah orang lain, tetapi malah menyesatkan anak orang lain, mestinya kamu harus menerima hukuman yang paling berat.

Manusia di dunia ini hanya melihat penampilan luar dari seorang terpelajar atau Konfusian yang menguasai ajaran Konfusius, namun diantara mereka ada yang hidupnya miskin dan susah, ada pula yang mati muda, sehingga menyalahkan Langit tidak adil. Tetapi siapa yang tahu, orang-orang ini menciptakan kesalahan sepanjang hayatnya, barulah jatuh ke dalam kondisi sedemikian rupa”.

Setelah mendengar ucapan ini, pelajar itu jadi menyadari kesalahannya. Sejak itu, penyakitnya kian hari kian berat, ternyata benar, tidak ada harapan untuk sembuh lagi.

Sebelum meninggal dunia, dia menceritakan pengalaman di dalam mimpinya kepada kerabat dan sahabatnya, bahkan berpesan pada mereka agar bertanggungjawab pada pekerjaan yang digeluti, giat menimbun kebajikan. Kisah ini juga karena alasan ini sehingga tersebar sepanjang sejarah.       



紀曉嵐寫的因果故事
瀆職減祿
  安邑宋半塘,嘗官鄞縣。言鄞有一生,頗工文,而偃蹇不第。病中夢至大官暑,察其形狀,知為冥司。遇一 吏,乃其故人,因叩以此病得死否。曰:「君壽未盡而祿盡,恐不久來此。」生言:「平生以館谷餬口,無過分之暴殄,祿何以先盡?」吏太息曰:「正為受人館谷 而疏於訓課,冥司謂無功竊食,即屬虛糜。銷除其應得之祿,補所探支,故壽未盡而祿盡也。蓋『在三』之義,名分本尊。利人脩脯,誤人子弟,譴責亦最重。有官 祿者減官祿,無官祿者則減食祿,一錙一銖,計較不爽。世徒見才士通儒,或貧或夭,動言天道之難明。烏知自誤生平,罪多坐此哉!」生悵然而寤,病果不起。臨 歿,舉以戒所親,故人得知其事雲。
  【譯文】
  安邑人宋半塘,曾在鄞縣作官。宋說,鄞縣有位書生很有文才,但他在仕途上卻屢遭困頓,沒有考上功名。後 來這位書生得了一場大病,病中迷離恍惚,夢見自己來到了一處官衙門。根據那裡的情形,他覺察到這地方似乎便是冥司。這時候,對面走來一位官服打扮的人,書 生一看,卻是一位老相識,便急忙向他打聽,自己得了這場病,是不是很快就會死?這位冥官說:「你的壽數未盡,但是祿數盡了,恐怕不久就要到這兒來了。」書 生說:「我這輩子,全靠設館教書餬口,沒幹過傷天害理的事,怎麼祿數倒先盡了?」冥官歎息說:「正因為你是吃教書這碗飯的,而對孩子們的學業、品德放任不 問。冥司認為,無功受祿就等於偷盜或浪費糧食,必須扣除應得的俸祿來補償。所以你壽命未盡而祿數先盡。為人師長者,位居『在三(君、親、師)』之中,享有 崇高的榮譽。你收取人家的學費,卻誤人子弟,理應受到最嚴厲的譴責。有官祿的,就要削減官祿。沒有官祿的,就得消減食祿。一絲一毫都計較的很分明。世人往 往看到一些飽學之士或通儒大家,有的生活窮困,有的年少夭折,便抱怨天道不公平。可哪裡知道,這些人都是自誤生平,才落得這地步。」
  書生聽罷,悵然而醒。從此,他的病日重一日,果然沒有治癒的希望。臨死之前,他把夢見的事講給他的親朋好友們聽,並告誡他們要忠於職守,努力從善。這個故事也因此得以流傳於世。