Jumat, 05 Januari 2018

Kisah Sebab Akibat 19


Kisah Hukum Sebab Akibat Karya Ji Xiaolan
Hutang Budi dan Balas Budi Diterima bersamaan

Juga pernah mendengar kisah dari asisten Kabupaten Bayan (di Harbin) : Mereka pernah melakukan penyerangan ke Kabupaten Uqturpan, wilayah barat Xinjiang.

Suatu kali mereka diperintahkan menyerang ke sebuah benteng, peperangan berlangsung begitu ganasnya. Dalam medan pertempuran tersebut tampak Prajurit A begitu bersemangat meladeni musuh-musuhnya, tiba-tiba, sebatang anak panah sedang menuju ke arahnya, namun Prajurit A tidak menyadarinya sama sekali.

Untunglah di sampingnya ada rekannya, Prajurit B segera menggunakan pedangnya bermaksud menghalau panah tersebut, namun sialnya panah tersebut malah menancap dan menembus ke dalam tengkorak kepalanya, seketika itu juga dia tewas di tempat.   

Melihat kejadian ini Prajurit A merasa begitu terharu, setelah pertarungan selesai, dengan hati yang begitu pilu dia mengadakan upacara perkabungan buat rekannya itu.      

Malam itu juga, Prajurit A bermimpi bertemu dengan arwah Prajurit B yang mengatakan padanya : “Pada masa kehidupan lampau, saya dan kamu adalah rekan sekerja, segala pekerjaan rumit dan urusan yang merepotkan, saya akan melimpahkannya padamu. Tetapi ketika menerima jasa dan bonus, saya segera menghalangi dirimu supaya kamu tidak mendapatkannya.

Oleh karena jalinan jodoh ini, pengadilan akhirat menetapkan saya harus mewakilimu menemui ajal. Mulai sekarang hutang piutang kita tuntas sudah. Setelah saya meninggal dunia, dengan sendirinya juga akan ada anugerah dan kompensasinya, kamu tidak perlu menyembahyangiku lagi”.

Alur cerita ini hampir serupa dengan kisah Muqi Shang (Pedagang Kayu), pedagang kayu ini ingin mempermainkan Tuan Yin, hukuman yang dijatuhkan padanya lebih berat; sedangkan Prajurit B di masa kehidupan lampaunya juga bermain akal-akalan, hukuman yang dijalaninya lebih ringan. Makanya kecerdasan (akal-akalan) yang mereka miliki bukankah justru merupakan ketololan mereka?           



紀曉嵐寫的因果故事
恩怨相償
  又聞巴公彥弼言:征烏什時,一日攻城急,一人方奮力酣戰,忽有飛矢自旁來,不及見也。一人在側見之,急 舉刀代格,反自貫顱死。此人感而哀奠之,夜夢死者曰:「爾我前世為同官,凡任勞任怨之事,吾皆卸爾;凡見功見長之事,則抑爾不得前。以是因緣,冥司注今生 代爾死。自今以往,兩無恩仇,我自有賞恤毋庸爾祭也。」
  此與木商事相近。木商陰謀,故譴重。此人小智,故譴輕耳。然則所謂巧者,非正其拙歟?
  【譯文】
  又聽巴彥弼說:在征戰新疆西部烏什的時候,有一天攻打一個城堡,戰事非常激烈。有位兵士正在奮勇力戰, 忽然,有一支箭從他側面射來,這位兵士毫無察覺。他身邊另外一名兵士見了,急忙舉起戰刀替他格擋飛箭,不料這支箭反而射穿了他自己的顱骨,當即倒地身亡。 被救的兵士非常感動,在戰鬥結束後,悲痛地為他的戰友舉行祭奠。
  當天夜裡,這位兵士夢見死者對他說:「我上輩子和你是同僚,凡任勞任怨的事,我都推卸給你。凡是領功受 賞的事,我都抑止排擠使你不得上前。由於這種因緣,陰曹注定我今生代替你死。從今以後,咱們倆的恩仇就一筆勾銷了。我死後自有我的行賞和撫恤金,你就不必 為我祭祀了。」
  這個故事的情節和木器商的故事相類似。木器商耍陰謀,所受的懲罰比較重;這位替死的兵士耍小聰明,所受的懲罰也比較輕。然則,他們的所謂機巧,不正是他們的笨拙之處嗎?