Rabu, 03 Januari 2018

Kisah Sebab Akibat 11


Kisah Hukum Sebab Akibat Karya Ji Xiaolan
Istri Pengemis yang Berbakti

Saudara Xu Sheng mengisahkan : Ada seorang pengemis wanita yang sangat berbakti pada mertua perempuannya. Suatu kali, dia menderita kelaparan sampai terjatuh di tepi jalan, tetapi dia tetap menggenggam erat-erat semangkok nasi jerih payah dari mengemisnya, sama sekali takkan membiarkan genggaman-nya longgar. Mulutnya tiada henti berkomat-kamit : “Mertuaku masih belum makan!”  

Ada orang yang peduli dan datang memberi bantuan padanya, bahkan menanyakan keadaannya. Pengemis wanita ini mengatakan, saat permulaan dia mengikuti mertuanya keluar mengemis, dia hanya bermawas diri dan mengikuti di belakang mertuanya, serta mendengar arahan dari mertuanya saja.      

Suatu malam, mereka menginap di beranda sebuah kelenteng tua. Saat tengah malam tiba, dia mendengar ada suara yang berasal dari aula utama, suara ini membentak dengan keras : “Kamu ini memang bedebah! Kenapa kamu tidak tahu menghindar dari wanita berbakti itu? Gara-gara kamu, dia kena hawa Yin (negatif), sekarang dia menderita kedinginan dan demam, kepala pusing!”

Lalu terdengar suara lain yang berusaha membela diri dan memberi penjelasan : “Waktu itu saya sedang mengantar surat perintah penting yang harus segera disampaikan, maka itu dalam keadaan tergesa-gesa, saya tidak melihat dengan jelas siapa orang itu”.

Lalu terdengar lagi suara bentakan tadi, sekarang kedengarannya kian emosi, lalu memaki : “Bedebah! Setiap pejabat setia dan putra-putri berbakti, di puncak kepalanya ada cahaya sejauh beberapa kaki yang bersinar terang, apa kamu buta ya, tidak dapat melihatnya?”         

Tidak lama kemudian terdengar suara pukulan cambuk dan suara jeritan kesakitan, yang berlangsung cukup lama kemudian barulah suasana hening kembali.  

Esok harinya, pengemis wanita dan mertuanya berjalan sampai ke dusun, ternyata benar, mereka mendengar ada seorang istri petani yang hendak mengantar nasi ke ladang, di tengah perjalanan, tiba-tiba ditabrak angin tornado, sampai sekarang kepalanya masih sakit dan belum sembuh. Ketika warga dusun sedang bercerita tentang istri petani itu, mereka juga memuji sikap baktinya.

Dari kejadian ini, pengemis wanita jadi tergugah, sejak itu dia begitu cermat dalam menjaga dan merawat mertua perempuannya, takutnya belum melakukannya dengan baik.


紀曉嵐寫的因果故事
丐婦效孝
  從兄旭升言:有丐婦甚孝其姑,嘗饑踣於路,而手一盂飯不肯釋,曰:「姑未食也。「自雲初亦僅隨姑乞食, 聽指揮而已。一日,同棲古廟,夜聞殿上厲聲曰:「爾何不避孝婦,使受陰氣發寒熱?」一人稱手捧急檄,倉卒未及睹。又聞叱責曰:「忠臣孝子,頂上神光照數 尺,爾豈盲耶?」俄聞鞭棰呼號聲,久之乃寂。次日至村中,果聞一婦(食盍)田,為旋風所撲,患頭痛。聞其行事,果以孝稱。自是感動,事姑恆恐不至雲。
  【譯文】
  黨兄旭升說:有個討飯行乞的婦女,她對婆婆特別孝順。有一次,她自己餓得跌倒在路旁,但她手裡討來的一碗飯卻捧得緊緊不肯撒手。她嘴裡還不停地叨念說:「婆婆還沒吃飯呢!」
  有人關切地過來幫助她,並詢問她一些情況。這位討飯的婦女說,當初她隨婆婆出來討飯,只是謹慎地跟隨在 婆婆身後,聽從指揮而已。有一天晚上,她和婆婆蜷縮在一座古廟的廊下過夜。半夜裡,她聽見殿堂之上有人厲聲吼道:「你這混蛋!為什麼不避開那位孝婦?害得 她受了陰氣,發冷發熱,頭昏腦脹!」就聽另一個聲音辯解說:「當時我手裡拿著緊急檄文,慌裡慌張地沒看清是誰。」又聽前一位的聲音更加火冒三丈,罵道: 「混蛋!凡是忠臣孝子,頭頂上都有幾尺神光照耀,難道你是瞎子,沒看見嗎?」接著聽到一頓鞭打聲和呼號聲,這樣鬧了好久才平靜下來。
  第二天,婆媳倆來到村裡,果然聽說有位農婦往田里送飯的時候被旋風所襲,現在還頭痛不止。當人們談論起那位農婦時,都交口稱讚她的賢淑與孝道。這位討飯的婦女為此深受感動,從那以後,侍奉婆婆唯恐有不周到的地方。