Minggu, 07 Januari 2018

Kisah Sebab Akibat 24



Kisah Hukum Sebab Akibat Karya Ji Xiaolan
Kebajikan Bunda Menambah Usia Putra

Ada seorang petani yang bernama Chen Si, pada suatu tahun di musim panas, malam harinya dia sedang berada di gubuk menjaga kebun buah, dari kejauhan tampak ada bayangan beberapa orang yang sedang lalu lalang di bawah Pohon Liu, dia jadi curiga, jangan-jangan ada pencuri yang hendak mencuri buah, kemudian dia merebahkan diri berpura-pura ketiduran, sambil memasang telinga mendengar percakapan mereka.

Salah seorang dari kelompok itu, si A berkata : “Tidak tahu apakah Chen Si sudah tidur belum?”. Si B menyahut : “Chen Si takkan bertahan lama, beberapa hari lagi dia akan ikut pergi dengan kita, apa yang perlu ditakuti? Kemarin ketika giliran saya menjaga kelenteng Dewa Bumi, saya melihat Dewa Cheng Huang menurunkan surat penangkapan dirinya”.  

Si C berkata : “Tampaknya kamu belum tahu bukan? Malaikat Dong Yue telah menganugerahkan pada Chen Si tambahan usia!”

Si A dan si B jadi keheranan lalu serentak bertanya : “Apa yang terjadi, kenapa bisa begitu?”  

Si C menjawab : “Ada sebuah  keluarga kehilangan uang sejumlah dua ribu koin, si majikan jadi panik dan mencambuk pembantu wanitanya hingga beberapa ratus kali, namun pembantu ini masih juga tidak mengaku telah mencuri uang tersebut.

Si majikan lalu menyuruh orang mencari ayah si pembantu, menyuruhnya menghadap lalu menanyainya. Ayah si pembantu merasa begitu emosi, lalu berkata : “Saya merasa kesal telah melahirkan seorang putri yang tak berguna, lebih baik tidak mempunyai anak begini. Kalau benar dia telah mencuri uang tuan, maka saya akan menggunakan tali mencekiknya sampai mati”.

Pembantu ini berkata : “Saya mengaku juga mati, tidak mengaku juga mati, kalau begitu saya memilih mati saja, biar tuntas semuanya”. Selesai berkata dia menangis tersedu-sedu.

Ibunda Chen Si melihat pembantu wanita ini difitnah, jadi merasa sungguh kasihan. Lalu diam-diam dia menggadaikan beberapa stel pakaiannya, menghasilkan uang sejumlah dua ribu koin, lalu menyerahkannya kepada si majikan sambil berkata :

“Saya pembantu tua ini pikun sesaat, melihat uang jadi serakah, mencuri uang anda sejumlah dua ribu koin. Saya kira anda memiliki begitu banyak harta kekayaan, mungkin tidak menyadarinya. Siapa yang menduga perbuatanku ini malah telah menyeret gadis yang tidak berdosa ini, hatiku jadi tidak tega dan merasa malu.

Uang ini belum sempat saya pakai, sekarang saya datang menyerahkan diri dan pasrah menjalani hukuman, daripada menjalin ikatan permusuhan dan harus melunasi hutang karma di periode kehidupan mendatang. Saya ibu tua ini, mulai sekarang sudah tidak punya muka lagi bekerja di rumah tuan, silahkan tuan memecatku!”   

Dengan demikian pembantu wanita itu berhasil lolos dari kematian. Dewa Bumi demi memberi anugerah kepada keindahan kebajikan Ibunda Chen Si yang berani berkorban demi menyelamatkan orang lain, sengaja menyampaikan laporan kepada Dewa Cheng Huang, Dewa Cheng Huang ikut merasa terharu, lalu mengalihkan lagi laporan ini kepada Dewa Dong Yue.

Dewa Dong Yue memeriksa buku catatan, ternyata garis hidup ibu tua ini mulanya sangat tragis : “Usia tua harus berduka atas kematian putranya, kemudian dirinya sendiri mati kedinginan dan kelaparan”. Dikarenakan jasa kebajikannya berani berkorban demi menyelamatkan orang lain, sehingga menganugerahkan penambahan usia untuk putranya yakni Chen Si, supaya dia bisa menjaga dan merawat ibundanya hingga akhir hayatnya. Pengumuman ini baru sampai kemarin setelah kamu pulang kerja, makanya kamu belum tahu!”

Chen Si selama ini terhadap kasus ibundanya yang dipecat karena dituduh mencuri uang, selalu menyimpannya di dalam hati. Setelah mendengar percakapan dari para hantu tersebut, hatinya jadi cerita, sejak itu terhadap ibundanya, dia lebih hormat dan menyayanginya.

Setelah 9 tahun berlalu, ibunda Chen Si meninggal dunia karena usia tua. Tidak lama setelah selesai mengurus upacara perkabungan, Chen Si meninggal dunia tanpa menderita sakit apapun.                 


紀曉嵐寫的因果故事
善延子壽
  農夫陳四,夏夜在團焦守瓜田,遙見老柳樹下,隱隱有數人影,疑盜瓜者,假寐聽之。中一人曰:「不知陳四 已睡未?」又一人曰:「陳四不過數日,即來從我輩游,何畏之有?昨上直土神祠,見城隍牒矣。」又一人曰:「君不知耶?陳四延壽矣。」眾問:「何故?」曰: 「某家失錢二千文,其婢鞭捶數百未承。婢之父亦憤曰:『生女如是,不如無。倘果盜,吾必縊殺之。』婢曰:『是不承死,承亦死也。』呼天泣。陳四之母憐之, 陰典衣得錢二千,捧還主人曰:『老婦昏憒,一時見利取此錢,意謂主人積錢多,未必遽算出。不料累此婢,心實惶愧。錢尚未用,謹冒死自首,免結來世冤。老婦 亦無顏居此,請從此辭。』婢因得免。土神嘉其不辭自污以救人,達城隍。城隍達東嶽。東嶽檢籍,此婦當老而喪子,凍餓死。以是功德,判陳四借來生之壽於今 生,俾養其母。爾昨下直,未知也。」陳四方竊憤母以盜錢見逐,至是乃釋然。後九年母死。葬事畢,無疾而逝。
  【譯文】
  農夫陳四,有一年夏夜住在地頭窩棚裡看守瓜田,遠遠看見柳樹蔭底下有幾個人影晃來晃去,懷疑有人來偷 瓜,便躺下來裝睡,暗聽動靜。其中一人說:「不知陳四睡了沒有?」另一人搭腔說:「陳四呆不了幾天就得跟咱們一塊兒去了,有啥可怕的?昨天我在土地廟裡值 班,看見城隍拘捕他的公文都送下來了。」又一人說:「看來你還不知道吧?東嶽神君已給陳四延長了壽數!」眾人問:「這是怎麼回事?」那人說:「某家丟了兩 千文錢,主人把一個婢女打了好幾百鞭子,婢女還是拒不承認偷了錢。主人便把婢女的父親找來嚴加訓斥。婢女的父親非常氣憤,說:『生了這不爭氣的女兒,不如 沒有。如果真是她偷了錢,我就拿繩子勒死她。』那婢女說:『我承認是個死,不承認也是個死,不如一死了之。』說罷,呼天搶地地號哭。陳四的母親見這個婢女 無辜蒙冤,非常可憐。便悄悄地典當了自己的幾件衣物,換來兩千文錢,拿來還給主人說,『我這老婆子一時糊塗,見錢眼開,偷拿了你兩千錢。我以為你有那麼多 錢財,未必就能發覺。誰想到卻連累了這無辜的丫頭,我心裡既惶恐又慚愧。這些錢一文未用,特冒死來向你自首,免得結下來生的冤債。我這老婆子從今也沒臉再 在你這兒呆下去,你就把我辭退了吧!』那婢女因而倖免一死。土地爺為嘉獎陳母不惜自污以救人的美德,特地向城隍爺打了報告,城隍爺也為之感動,便將報告轉 呈東嶽神君。東嶽神君查檢冊籍,發現這老婆子命中注定『老年喪子,凍餓而死』。只因她有這不惜自污以救人的功德,改判她兒子陳四借來生壽於今生,以贍養老 母善終天年。這批示在你昨天下班後才轉到,所以你還不知道呢!」
  陳四對母親因偷錢被辭退一事,始終耿耿於懷。聽了小鬼們的一番談論,心中才豁然開朗,從此對老母親更加敬愛。過了九年,陳四的母親壽終正寢。喪事辦完不久,陳四也無病而逝。