Rabu, 24 Desember 2014

Makna Syair Kebajikan Tersembunyi 01




Makna Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Bagian 1


Pada masa berkuasanya Kaisar Qianlong (1735-1799) dari Dinasti Qing, ada seorang upasaka yang bernama Zhou Meng-yan, nama kehormatannya adalah An-shi. Salah satu karyanya adalah penjelasan dari Syair Kebajikan Tersembunyi, yang berjudul “Kutipan Umum Dari Syair Kebajikan Tersembunyi” yang dimasukkan ke dalam “Buku An-shi”. Master Yin Guang sangat memuji “Buku An-shi” ini, karena itu perlu kiranya untuk memperkenalkan makna dari Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang, tujuannya adalah supaya kita setelah mempelajari materi pendidikan Hukum Karma ini, dapat memutuskan kejahatan dan menimbun kebajikan.

Master Yin Guang (1862-1940) hidup pada awal masa Republik Nasionalis Tiongkok (1912-1949), adalah guru sesepuh Aliran Sukhavati yang ke-13, menurut legenda, beliau adalah jelmaan dari Bodhisattva Mahasthamaprapta. Master Yin Guang amat memuji dan mempromosikan “Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang”, “Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal”, “Empat Ajaran Liao Fan”, menyebarluaskan dalam jumlah besar, bahkan melebihi penyebaran sutra Buddha.

Master Yin Guang adalah seorang Bhiksu Buddhis, tetapi mengapa justru menyebarluaskan tiga judul buku tersebut? Guru kita (Master Chin Kung) menunjukkan pada kita bahwa tiga judul buku tersebut merupakan materi pendidikan Hukum Sebab Akibat yang terbaik, jika ingin menyelamatkan bencana di dunia ini, mengembalikan hati manusia ke jalan yang benar, hanya dengan pendidikan Hukum Sebab Akibat merupakan yang paling efektif. 

Tuan An-shi di dalam buku karyanya “Kutipan Umum Dari Syair Kebajikan Tersembunyi”, ada sebuah kalimat yang cukup bagus untuk disimak, yakni “Bila setiap insan memahami Hukum Karma maka situasi masyarakat akan terkendali; sebaliknya jika setiap insan tidak memahami Hukum Karma, maka masyarakat akan bergejolak”. Maka itu apabila kita mengharapkan kondisi masyarakat tenang dan harmonis, hujan dan musim tiba pada waktunya, negara makmur dan rakyatnya sejahtera, maka haruslah mengerahkan segenap usaha untuk menyebarluaskan pendidikan Hukum Sebab Akibat barulah dapat mewujudkannya.

Master Yin Guang sendiri menulis dua bait kata pengantar di dalam buku tersebut, dapat dilihat bahwa beliau amat memandang berat pada buku ini. Di dalam kata pembukaannya, Master Yin Guang melukiskan Dewa Wen Chang sebagai seorang Dewa Aliran Tao, dalam kelahiran demi kelahirannya, mengamalkan Lima Kebajikan yakni kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan, dapat dipercaya.

 Tri Dharma meliputi Ajaran Konfusius, Ajaran Buddha dan Ajaran Tao, dapat dilihat bahwa Dewa Wen Chang bukan saja mempelajari Ajaran Tao, tetapi beliau juga mempelajari Ajaran Konfusius dan Ajaran Buddha. Tidak hanya belajar, bahkan bersungguh-sungguh mengamalkannya, bersamaan itu pula memberi teladan kepada insan lainnya, mengajari mereka. Maka itu Dewa Wen Chang menimbun jasa kebajikan berkesinambungan dan sangat tebal.

Jasa kebajikan ini diperoleh dari memutuskan kejahatan dan memupuk kebajikan, berasal dari memberi manfaat kepada semua makhluk, maka itu Kaisar Langit (Kaisar Giok atau Raja Dewa) menugaskannya di bidang pendidikan dan kebudayaan, mengurus rangking atau prestasi para pelajar dan karir para pegawai di dunia manusia. Maka itu sebagian orang akan berkata, jika ingin lulus ujian maka harus sembahyang Dewa Wen Chang, beliau menangani urusan kaum intelektual. 

Terutama pada jaman dulu, jika ingin lulus ujian, maka ini berada dalam kekuasaan Dewa Wen Chang. Maka itu sebagian besar para pelajar kala menghadapi ujian, jaman sekarang kita bilang untuk meraih gelar dan karir, maka akan pergi sembahyang Dewa Wen Chang. Tetapi pada umumnya ini merupakan kepercayaan takhayul, karena mereka tidak memahami bagaimana agar bisa lulus ujian dan memperoleh pekerjaan yang baik. Maka itu ajaran Dewa Wen Chang patut kita pahami dengan jelas.    

Dikutip dari Ceramah Dr. Zhong Maosen
Judul : Makna Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Tanggal : 21 Januari 2009


文昌帝君陰騭文大意
(一)

尊敬的諸位大德,我們今天一起來學習《文昌帝君陰騭文》的大意。在前些時候我們花了整整一百個小時,把《文昌帝君陰騭文》詳細的學過一遍。這篇文章是流傳了很久的一篇勸善的文章,它雖然是道家的典籍,但是中國儒釋道三家的學者都極為的推崇,自古以來註解相當的豐富。在清朝乾隆年間,周夢顏居士,他字安士,這位周安士居士他有一篇《廣義節錄》的註解,可以說這麼多註解裡面,這是一篇非常好的、完美的註解。後人把他的這篇《陰騭文廣義節錄》收錄在《安士全書》當中,它佔了全書分量的一半。印光大師對這篇文章,對這部《安士全書》非常的讚歎,因此我們前些時候就詳細的依這一部《廣義節錄》來學習。因為學習的小時數很多,從頭到尾聽下來也要花相當長的時間,因此我們就想到有必要用兩天的時間四個小時,把《文昌帝君陰騭文》的大意給大家介紹一遍,希望採取《陰騭文廣義節錄》當中的一些精華為大家簡要的來介紹。目的是為了使我們能夠通過這部因果教育的教材來學習,真正達到斷惡修善這個目的。

首先我們先將印光大師對《安士全書》裡頭的《陰騭文廣義節錄》這本著作的序言挑一些精華的部分介紹一下。印光大師是民國初年的人,是我們佛教裡面淨土宗第十三祖,相傳也是大勢至菩薩再來的。他對於《文昌帝君陰騭文》、《太上感應篇》、《了凡四訓》這三部書極為推崇,流通的很多,甚至數量超過佛經。印光大師他是佛教的法師,可是為什麼對於這三部書流通的這麼廣?我們師父上人給我們點出來,說這三部書是最佳的因果教材,要救現前世間劫難,挽回世道人心,唯有用因果教育最為有效。安士先生在這篇《廣義節錄》當中有一句話說得好,「人人知因果,大治之道也;人人不信因果,大亂之道也」。所以我們如果希望社會安定和諧,風調雨順,國泰民安,唯有大力的弘揚因果教育才能夠達到。

印光大師在這部書當中曾經寫過兩篇序言,可見得他對於這部書重視的程度。印祖說:「文昌帝君,於宿世中,心敦五常,躬奉三教,自行化他,惟欲止於至善」。印祖序言當中說文昌帝君是什麼人?他是一位道家的神明,在宿世當中,也就是生生世世,心敦五常,五常是指仁、義、禮、智、信,以這五常做為存心。「躬奉三教」,三教是儒釋道三家的教育,可見得文昌帝君本人不是只學道家,而是儒釋道三家都學習,沒有門戶之見。不僅學習,而且認真的落實,這叫躬奉。躬奉是把三教的教育落實到自己日常生活行為當中,自行而後化他。自己努力的依教奉行,同時為世間人做好榜樣,教化他人。「惟欲止於至善」,這是學習的目標。「止於至善」這句話是《大學》裡面說的,是儒家四書之一。至善就是心地純淨純善,佛法裡面稱至善是自覺、覺他、覺行圓滿,這是學習聖賢教育的目標。

  下面說,「功高德著,遂得職掌文衡」,這是講文昌帝君他的果報,因為他能夠心敦五常,躬奉三教,自行化他,積功累德非常的厚,功德卓著。這個功德是從斷惡修善當中得來,是從利益一切眾生當中得來,因此上帝命他職掌文衡,文衡就是主管世間讀書人功名、仕途的這種官職。所以一般人都講,考試考上功名那要拜文昌帝君,他是掌管知識分子的文運。特別是在古代,要考上功名,這個權掌握在文昌帝君手裡。因此許多人要考功名,現在我們說拿學位,找到好的工作,都去拜文昌帝君。可是多半流於迷信,不知道如何才能夠考上功名,如何才能夠得到很好的工作。因此文昌帝君的教育、教誨,我們非常有必要學習。

摘錄自 :
文昌帝君陰騭文大意  鍾茂森博士主講  (第一集)  2009/1/21  華嚴講堂  檔名:52-328-0001