Sabtu, 03 Januari 2015

Makna Syair Kebajikan Tersembunyi 24



Makna Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Bagian 24

Selanjutnya ada dua kalimat yakni :

“Mencetak buku sutra. Mendirikan dan memperbaiki vihara”.

Ini membahas tentang Dharma Dana. “Mencetak buku sutra” adalah menyebarluaskan buku sutra dan buku-buku yang mengajarkan kebajikan, membantu manusia untuk memutuskan kejahatan memupuk kebajikan, menghancurkan kesesatan dan membuka pencerahan.

Jaman sekarang untuk mencetak buku sutra lebih mudah, tehnologi percetakan maju pesat, maka itu untuk melakukan kebajikan ini lebih mudah, bukan hanya mencetak buku sutra, juga dapat mencetak dan menyebarluaskan VCD ceramah, atau menyiarkan materi pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas batin manusia di stasiun televisi, di internet, ini juga termasuk mencetak buku sutra, ini juga merupakan Dharma Dana.

Di dalam Dharma Dana pasti sudah tercakup di dalamnya Amisa Dana (dana materi) dan Abhaya Dana (menghilangkan ketakutan di hati para makhluk), anda mencetak dan menyebarluaskan buku sutra, VCD, pasti harus mengeluarkan sejumlah uang dan tenaga, ini merupakan Amisa Dana, ketika orang lain menerima buku atau VCD bajik ini, setelah mempelajarinya mereka jadi tercerahkan, dia benar-benar terbebas dari penderitaan dan memperoleh kebahagiaan, ini adalah Abhaya Dana dari anda kepada dirinya.

Maka itu mencetak buku sutra telah mencakup tiga jenis dana, maka itu guru kita (Master Chin Kung) sepanjang hidupnya meneladani Master Yin Guang, menfokuskan diri dalam mencetak buku-buku sutra, menyebarluaskan buku-buku bajik, klasik, menimbun Dharma Dana, maka itu buah akibat yang diterima beliau sungguh luar biasa. Tiga jenis dana, Amisa Dana (dana materi) berbuah dengan diperolehnya kekayaan, Dharma Dana berbuah dengan diperolehnya kecerdasan dan kebijaksanaan, Abhaya Dana berbuah dengan diperolehnya usia panjang dan kesehatan.

Mencetak sutra, bukan berarti harus memiliki banyak uang barulah bisa melakukannya, tetapi dengan memiliki sepeser uang maka berdana sepeser uang. Seringkali jasa kebajikan yang dilakukan oleh orang miskin lebih besar daripada jasa kebajikan yang dilakukan orang kaya, mengapa demikian?

Karena uang sepeser yang didanakannya sudah merupakan sekian bagian dari keseluruhan harta bendanya. Contohnya ada seorang yang amat miskin, hartanya cuma dua ribu dollar, dia mengeluarkan seribu dollar untuk berdana, seribu dollar itu merupakan setengah bagian dari seluruh harta yang dimilikinya, hal ini bila dibandingkan dengan orang kaya yang memiliki kekayaan triliun dollar, tetapi dia hanya mengeluarkan seribu dollar untuk berdana, itu hanyalah seper sekian persen dari keseluruhan hartanya, hanya segelintir, maka itu jasa kebajikan yang diperoleh tentu saja berbeda.

“Mendirikan dan memperbaiki vihara”, vihara merupakan tempat penyebaran ajaran insan suci dan bijak. Di dalam vihara harus ada kegiatan ceramah, andaikata vihara tidak menyebarkan ajaran insan suci dan bijak, maka tidak bisa disebut sebagai vihara. Maka itu tujuan yang sebenarnya dari mendirikan vihara adalah membantu penyebaran Ajaran Buddha, vihara sedemikian barulah benar-benar menyempurnakan jasa kebajikan.

Vihara-vihara masa kini, guru kita (Master Chin Kung) berkata sebaiknya bentuknya seperti sekolah. Jadi fungsi dari vihara di satu sisi adalah menyebarluaskan ajaran sejati, di sisi lainnya adalah mendidik bakat-bakat penceramah, serupa dengan sekolah, tempat menghasilkan insan berbakat, merupakan tempat pendidikan, jadi tidak perlu mendirikan bentuk seperti istana tempo dulu.

Vihara-vihara yang warisan tempo dulu, merupakan cagar budaya yang patut dilestarikan, namun di dalamnya juga harus ada kegiatan ceramah dan pendidikan, jangan hanya ada kegiatan upacara-upacara kebaktian saja. Jadi untuk mengembalikan kejayaan Ajaran Buddha maka harus diadakan kegiatan ceramah, mendidik orang-orang berbakat, dengan mendirikan atau memperbaiki vihara serupa ini barulah ada jasa kebajikan yang tak terhingga dan tanpa batas. Ini adalah termasuk Dharma Dana.       

Dikutip dari Ceramah Dr. Zhong Maosen
Judul : Makna Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Tanggal : 22 Januari 2009


文昌帝君陰騭文大意
(二十四)

底下兩句:

【印造經文。創修寺院。】

這是講法布施。『經文』,泛指聖賢的經典。「印造經文」,這是廣泛的流通善書、經書,幫助人斷惡修善、破迷開悟的這些經典。現在印造經文比較容易,印刷術發達,所以做這種善事比較容易,不僅印經書,也可以製作講經的光碟來流通,或者是在電視台、在網路上來播放有益於人,提升靈性的這些教學內容,都屬於印造經文,這屬於法布施。法布施裡面必定含有財布施和無畏布施,你去印造流通經典、光碟,你必須要出錢、出力,這是財布施,當人們接受到這些善書、光碟,學習之後他們覺悟了,他們真正離苦得樂了,這是你對他的無畏布施。所以印造經文本身三種布施具足,因此我們的師父上人一生效法印光祖師,專門是印造經文,流通善書、經典,專做法布施,所以你看看他的果報這麼殊勝。三種布施,財布施得財富,法布施得聰明智慧,無畏布施得健康長壽。印造經文,不一定說很有錢才能夠做,有一分錢就出一分錢,有一分力就出一分力。往往那些貧窮的人做這項功德比那富人做的功德來得大,為什麼?因為他所做的這個功德大小跟他布施的財富相對他自己總財富的比例來看多少。譬如說一個人很貧窮,他拿出一千塊錢來布施,這已經佔了他的總財富的一半,相對來講,一個富人他身家億萬,拿出一千塊錢,那可能是他家裡的萬分之一,十萬分之一,所以得到的功德當然就不一樣。

『創修寺院』,寺院是道場,是聖賢教育弘揚的場所。這個道場,要有道的場所才稱為道場,如果沒有道的場,裡面沒有講經說法,沒有弘揚聖賢教育,這就不能稱為道場。所以修建寺院我們真正目的是為了幫助佛陀教育的弘揚,這樣的寺院才真正成就功德。現在的寺院,我們師父上人說,應該以什麼樣的形式?應該以學校的形式。所以真正的道場它的功能是一方面弘揚正法,另外一方面培養弘法的人才,就像學校一樣,是培養人才的地方,是教學的地方,所以不必一定要建成宮殿式的。現在我們既有的寺院都是古時候的寺院,或者是復興起來的,保留了古代叢林建築的特徵,這是一種繼承傳統的意義,但是裡面的教學一定要用教育,不是光搞經懺佛事。所以要恢復傳統的佛陀教育必須要講經說法,要培養人才,這樣的創修寺院才有無量無邊的功德,這是屬於法布施。

摘錄自
文昌帝君陰騭文大意  鍾茂森博士主講  (第二集)  2009/1/22  華嚴講堂  檔名:52-328-0002